Br.Dinas Desa
Tengah Bebandem adalah nama banjar atau dusun yang terletak di Kecamatan Bebandem
kabupaten Karangasem Provinsi Bali, Desa bebandem ini memiliki 8 dusun dan terkenal dengan tradisi Matigtig dari pelepah pisang yang dilaksanakan setelah Usaba atau Piodalan
yang dilaksanakan di Pura Gumang, Sejarah desa bebandem sendiri berawal dari
masa pemerintahan kerajaan Bali Ida Dalem WatuRenggong, suasana pedesaan ini
masih sangat asri karena masih banyak persawahan yang cukup tertata dengan
baik, meski pembagian subak atu pengairan di daerah ini belum begitu jelas namun
suasana kebersamaan masih jelas terlihat.
Gambar diatas
adalah Tradisi Matigtig yang dilakukan 2 tahun sekali ketika Jempana atau tempat
malinggih Bhatara-Bhatari kembali ke
Desa Setempat yang diadakan setelah Piodalan/Aci yang dilaksanakan di pura
Gumang, tradisi ini bisa diikuti oleh anak-anak maupun orang dewasa tanpa ada
unsur paksaan, Desa Bebandem ini memiliki hubungan yang erat antara desa Bugbug
karena sesaat sebelum diadakannya Piodalan di Pura gumang diadakan
Upacara atu Tradisi khusus yang dilakukan di pantai, biasanya ada 3 desa yang
mewakili yaitu Desa bebandem, Desa Bugbug,dan Jasri, mereka membawa
masing-masih Jempana/palinggih Bhatara-bhatari yang ada di desanya untuk
kemudian diadu, dalam tradisi ini ada seperti peraturan yang tidak boleh di
dilakukan karena bila itu terjadi akan mengakibatkan dan membawa dampak buruk
untuk Desa tersebut baik dari wabah penyakit diare,muntaber dsb. Namun desa
Bebandem ini bukan hanya memiliki hubungan yang erat dengan desa Bugbug saja
juga dengan Desa Ngis, Datah dan Jasri karena itulah setiap Aci/Piodalan yang
dilaksanakan di Bugbug masing-masing Desa menggabungkan tradisi yang mereka
miliki menjadi satu dalam satu desa Pakraman.
Makasih gan infonya
BalasHapusdi tunggu kunjungannya di http://riifadya-14.blogspot.com/
sipp (y) thank'z for comment.
BalasHapusrasa pengen liburan kesana :D, tapi dana tdk ada,
BalasHapusditunggu kunjungannya http://rahayuwidiani.blogspot.com
Alfi Syahry terima kasih kunjungannya, liburan aja kesini tapi tradisi ini cuma 2 tahun sekali jadi tahun untuk ini belum ada.
BalasHapusURL yang mana ya ?
apa yang melatarbelakangi?
BalasHapus